Minggu, 19 Juni 2011

:: cyank.com

Puisi Sayang Itu untuk Kamu

Puisi Sayang Itu untuk Kamu
“Sayang itu” Sayang itu..
Waktu aku melihat mata coklat kamu..
Lalu bilang dalam hati ‘jangan tinggalkan aku’.
Sayang itu..
Waktu aku bahagia melihat kamu tertawa lepas..
Apa lagi jika tawa itu karena aku..
Sayang itu..
Waktu aku mencoba mengerti kamu.
Biar itu sulitnya bukan main.
Sayang itu..
Waktu aku memaafkan semua kesalahan kamu.
Biar salahmu menyakiti aku! Sangat!
Sayang itu..
Ketika aku diam pada waktu aku cemburu..
Biar hati ku sebenarnya berteriak meminta pengertianmu.
Sayang itu..
Ketika aku marah karena kuatir akan keadaan kamu!
Bukan marah karena kamu terlambat pulang setelah maen!
Sayang itu..
Waktu aku tersenyum ketika kamu tak membalas sms ku.
Lalu menelpon mencoba meminta penjelasan kamu.
Bukan marah karena tak di perhatikan!
Sungguh..
Sayang itu ketika aku mulai mengerti kamu.
Ketika aku menghilangkan curiga dan prasangka burukku.
Ketika aku mencoba tersenyum pada saat cemburu.
Dan pada saat aku menghargai segala usaha kamu.
Sayang itu..
Waktu aku belajar menjadi dewasa,
dan belajar untuk memahami kamu.
Ketika aku belajar tak egois lagi,
dan mencoba menghilangkan semua pemikiran negatif,
yg mungkin akan kamu lakukan diluar sana!
Sayangku ini..
Akan terus merangkulmu dan mensupport kamu..
Agar nanti..
Kita bisa sukses dan hidup bahagia bersama selamanya.. Berdua..
Aku kamu dan hidup kita!
Jika aku jodoh terbaikmu..
Aku akan belajar menjadi istri yg mengerti kamu..
Menerima kamu apa adanya..
Karena kamu..
Patut mendapatkan yg terbaik buat hidupmu..
Dan aku mau itu adalah aku!
Wanita yang akan terus setia bersama kamu!

Pemilik Hati Puisi Lagu

Pemilik Hati Puisi Lagu
“Pemilik Hati”
**
lihat ku disini
kau buatku menangis
kuingin menyerah
tapi tak menyerah
mencoba lupakan
tapi ku bertahan
***
kau terindah kan slalu terindah
aku bisa apa tuk memilikimu
kau terindah kan slalu terindah
harus bagaimana ku mengungkapkannya
kau pemilik hatiku
**
mungkin lewat mimpi
kubisa tuk memberi
ku ingin bahagia
tapi tak bahagia
ku ingin dicinta
tapi tak dicinta
***
kau terindah kan slalu terindah
aku bisa apa tuk memilikimu
kau terindah kan slalu terindah
harus bagaimana ku mengungkapkannya
kau pemilik hatiku..
hoooo ooo oo …
kau pemilik hati
kau pemilik hatiku…

Puisi Perasaan Bimbang Hati Ini

Puisi Perasaan Bimbang Hati Ini


“Perasaan Hati Ini” Perasaan ini…..
Perlahan tapi pasti.
Mulai tumbuh dan berkembang dihatiku.
Bagaimana harus kusebut perasaan ini.. ?
Perasaan ini hampir membuatku gila.
Karena perasaan ini.
Membuatku tak dapat memikirkan yang lain.
Hanya Dirimu.. !!!
Seiring berjalannya waktu.
Perasaan ini tumbuh makin kuat dan dalam.
Mengikuti setiap langkah hidupku.
Ketika aku mulai menyadari.
Tiba-tiba hanya ada kabut yang menyelimutiku.
Aku tak dapat bergerak.
Hanya terdiam dan terpaku..
Aku pun mulai berpikir.
Apakah perasaan ini harus berakhir disini..??
atau..
Akankah berlanjut hingga tiba di akhir waktu.. ???
Read More

cinta quw padda sanh mantan

Sebongkah Cinta Untuk Dia
ketika kulirik jam-jam menyala
ternyata sudah kesekian kali aku berdiri
gelisah masih kupendam
walau terus kutunggu
pedih..
pedih terasa hatiku miris
mengharap kebaikan untuk memihakku
namun tak jua kudapatkan…


hati tak kuasa berperang rasa
haruskah kubuang hatiku untuknya? tulus hatiku padamu
walau jam-jam yang menyala
telah hanyut dalam dinginnya suasana
walau harus selamanya ku menunggumu
bodoh..
sangat bodoh
kubiarkan diriku termakan lalu
kubiarkan harapan itu tumbuh tak berbunga
biarlah..
biarlah dan biarlah
asalkan dia bisa bahagia
karna aku juga tau
kalau cinta tak harus memiliki
tapi..
aku hanya ingin
sebongkah cinta ini tetap kuberikan hanya untuknya..
Read More

Senin, 13 Juni 2011

benchi krna cinta


biar
Biarkan Ku Pergi
maafkan aku karena harus pergi dari mu
maafkan aku karena harus meninggalkanmu
tak ada maksudku untuk melakukan semua itu
tak rela pun aku meninggalkanmu seperti tu
semua itu aku lakukan semata-mata hanya untuk membuatmu bahagia
aku rela meninggalkan semua harapan itu hanya untuk melihat orang yang aku sayangi bahagia
tanpa adanya aku, tanpa adanya masa lalu yang selalu mengusikmu
walaupun aku tau,setiap manusia pasti memiliki masa lalu
aku tak ingin menjadi duri dalam hidupmu
aku tak ingin dengan kehadiranku akan ada hati yang kan terluka
aku tak ingin kehadiranku akan menghancurkan semua mimpi2 mu
aku pergi dari hidupmu dan hidupnya


hujan
Pada Sebaris Hujan
Pada sebaris hujan, kita masuki cakrawala
dengan payung terbuka
tanpa layung senja. Terpa angin meninggalkan
jejak dingin di dada kita.
Engkau menggigil di jantungku.
Jutaan tetes air berterbangan
seperti tangis terbebas dari kesedihan
seperti bungabunga
tumpah dari jambangan. Mengisi hatimu yang bimbang
mengubahmu jadi tembang. Rintik merdu.
Sebulir hujan menggantung di ujung payung
sebuah kilau, seolah
cahaya yang tersimpan. Sebutir doakah?
Kumasuki kelambu hujan
di mana airmatamu menggenggam rindu.
Waktu lalu mendesak. Serasa singkat.
Rembang pun berlalu, saat benderang lampulampu
… dan hujan berpamitan di jendela senja
yang perlahan menutup payung kita
dengan sebuah pelukan.


Kata Bijak Kebencian Dalam Hati

kata bijak
Setetes kebencian di dalam hati
Pasti akan membuahkan penderitaan
Tapi setetes cinta di dalam relung hati
akan membuahkan kebahagiaan sejati
Kalahkan Kemarahan dengan Cinta Kasih
Kalahkan Kejahatan dengan Kebajikan
Kalahkan kekikiran dengan Kemurahan Hati
Kalahkan Kesombongan dengan Kejujuran

Read More

benchi n cientha...'''

Matahari Membawamu Pergi

bismillahirrohmanirrohim..


kembali lagi aku sang penyelamat dunia datang menghampiri setiap kejahatan yang mulai meraja lela #action bak saras 008 B-), ijinkan aku mengungkapkan rasa #healaaah... ternyata..

***

.. Dan pelangi-pelangi itu nampak terlihat satu warna..
menguning di atas genangan air yang mulai menjingga..
aku masih saja menunggumu dalam gagap dan sengalan setiap nafas yang terhembus sempurna..
aku masih saja melihat pelangi itu terus menjingga walaupun tlah berubah warna..
aku membuta bersamanya, seolah tertutup oleh masa lalu yang kelam mendekam..
Bergejolak ingin memiliki namun tak pernah terwujudkan...



I Think About You

Angan Tak Bertuan

Allah...
jika jalan yang kulalui sekarang harus berliku..
buat likuan ini seindah yang Engkau Mau..
Ambilkan ruas-ruas jalan yang membuatku berlutut padamu..
hadangkan kenyataan-kenyataan yang membuatku untuk mau semakin belajar..

Allah...
Diatas semua yang ku tau..
Kecemburuan itu terkadang membuatku malu..
mencabik semua isi dalam dadaku..
aku tau aku mampu dan aku tau aku sangat mampu..
Ijinkan aku menghadapinya dalam sebuah kelegaan kalbu ya Tuhanku..



Titip Rindu Untuk Sayang

Sayang.. aku titip rindu pada angin malam ini..
apakah kamu merasakannya dia menyentuhmu dengan gemulai..
lembut menerpa untuain rambut yang mulai memanjang..
senangkah kau sayang dengan titipan segumpal rindu yang selalu terbayang..

Sayang...
Aku ingin menitipkan rindu ini kepadamu..
entah lewat mana aku harus menyampaikan yang tlah tertunda ini..
kalut membalutku dengan penuh sempurna..
bahkan aku melihat ejekan awan bangga melihat hatiku hampa..

Kekosongan ini membuatku ingin sirna..
larut bersama air..
terbang bersama gemulir angin..


..dan Aku Membencinya

Bismillahirohmanirrohim...

Ya Allah..
Izinkan aku meminjam namanya..
menyimpannya dalam lemari hati yang sering terfikir olehnya..
kuatkanlah batin yang mulai renta ini Ya Allah..
kenapa masih saja terfikir tentangnya yang ingin kulupakan..

Aku ..
Aku menaruh hati kepadanya..
Terpaan hujan angin dalam lubuk ini sudah terlalu sering..
jiwaku terbawa oleh dewasanya..
hingga bulir-bulir harapan ini mulai mengering..

Ya Allah..
Apakah rasa ini masih terlalu jauh untuk menjadi utuh..
Pemikiran ini masih terlalu sering mengeluh..
ribuan rasa dan pertanyaan masih saja membayang dalam tiap titik peluh..
aku ingin kehilangannya, tapi aku tak mau meninggalkan dia jauh...



Aku Tak Sanggup

Terdampar di pulau sepi..
hanya bayangan rindu yang menghampiri..
ku ketuk setiap pintu-pintu yang mulai terkunci..
jangan tinggalkan aku sendiri..
dunia ini sepi bahkan amat teramat sunyi..

Kamu tau..
aku tak sanggup walau hanya berbisik..
setiap rasa tertelisik mengusik..
aku ingin berada di luar sana..
melihat keindahan yang belum pernah teraba..

tapi kamu tak tau..
bagaimana sukar aku tuk bangkit..
terlalu melilit hingga aku tak dapat menjerit..
Aku tak bisa, aku sakit..


Read More

Kamis, 02 Juni 2011

Bersimpuh

Imam Untuk Dunia Dan Akhiratku

Imam adalah seorang pemimpin, seorang yang memimpin, dan seorang yang mempunyai kewajiban lebih untuk melindungi, mendidik dan membimbing dengan baik kepada yang di pimpinnya. sedangkan Imam dalam keluarga adalah seorang yang mempunyai kewajiban untuk melindungi istri serta anak-anaknya.

beberapa kali pikiranku terusik oleh hal-hal seperti ini, sepertinya sangat sepele namun kalau di fikir ulang, itulah tujuan hidup seorang wanita yang masih menginginkan seseorang dalam hidupnya ataupun seorang wanita yang memiliki seorang Imam dalam keluarganya, ialah Imam Dunia Akhirat.
Read More

AKU HARUS BISA!!


AKU HARUS BISA!!
Read More

Matahari Membawamu Pergi

bismillahirrohmanirrohim..


kembali lagi aku sang penyelamat dunia datang menghampiri setiap kejahatan yang mulai meraja lela #action bak saras 008 B-), ijinkan aku mengungkapkan rasa #healaaah... ternyata..
***
.. Dan pelangi-pelangi itu nampak terlihat satu warna..
menguning di atas genangan air yang mulai menjingga..
aku masih saja menunggumu dalam gagap dan sengalan setiap nafas yang terhembus sempurna..
aku masih saja melihat pelangi itu terus menjingga walaupun tlah berubah warna..
aku membuta bersamanya, seolah tertutup oleh masa lalu yang kelam mendekam..
Bergejolak ingin memiliki namun tak pernah terwujudkan...
Jalanan ini masih teralu sunyi untuk kulalui tanpamu..
kesendirian itu menyembur penuh dengan seribu balutan kalut..
terbungkus rapi penuh dengan akal akal yang sunyi membalut..
Andai saja tangan ini masih tetap berada di tempatnya..
berpegang pada hati, dan engkau berada di sampingku untuk selalu menggenggamnya..
salahkah..?
dalam lamunan yang kurasakan begitu mampu menoreh pahitnya goresan..
perlahan matahari mulai menenggelam kalam di tengah lautan..
aku tak dapat melihat pelangi itu kembali..
matahari telah membawamu pergi..
bahkan jauh dan sangat jauh untuk sekedar ku ketahui..
terpaku, sendiri, berharap..
Dia yang lain akan membawakan pelangi yang baru untukku..
bersama terbitnya matahari, kan kusulam kisah dalam lembar putih nan baru..
bukan di hatimu, bukan dalam hidupmu, tapi Untuknya yang Mencintaiku..
serinai hujan yang mengesankan, ditengah dahaga cinta semua terlukis sempurna
dalam peredaran masa tanpa henti,,
Read More

antara benchi dan cinta..

Antara Benci dan Cinta

di tengahDi temaram langit senja..
kulihat rinai-rinai hujan membentuk wajahmu..
yang ada di dalamku, engkau lukis dengan sempurna..
bagaimana aku menangis, dan bagaimana aku merasa malu..
begitu pandai ia mengartikan kegelisahan ini..

sang ilalang turun merunduk malu..
melihat langkah ini gontai tak tau yang kan di tuju..
ah.. rasanya darah ini terus berdesir..
menelusuri otak-otak yang lamban berfikir..
aku telah lumpuh olehmu..


otakku kau jerat..
leherku kau ikat..
lalu kau gantungkan aku dalam keputusan tak jelas..
aku benci telah mencintaimu tanpa batas..

surabaya, March 17 2011..
dikamar sunyi, kucoba melukis hati..
yang akan hilang tenggelam..
bersama semua kenangan tak berarti..

***
sejak dulu sampai sekarang, kata orang-orang lebih baik dicintai dari pada mencintai. mencintai seseorang itu sangat mudah, hanya dengan membiasakan diri untuk selalu berada di dekatnya, atau hanya sekedar menjadi "tempat sampah" yang selalu ada buat dia.

namun, mengharapkan cinta seseorang itu lebih banyak menyakitkan dari semua harapan yang udah tertanam. pengalaman dari seorang teman baikku, dia tak pernah sayang dengan calon suaminya, sekarang dia takut untuk kehilangan dia. cinta itu akan hadir di tengah ketulusan hati untuk yang tersayang, mengalahkan kebencian sebesar apapun. tapi cinta itu juga akan selalu menyakiti harapan yang terlalu tinggi :).
Read More

CERPN CINTA

  • : Akhirnya, Kini Aku Mengerti............


Namaku Shelli, siswa kelas X SMA yang masih terlalu dini mengenal istilah cinta. Aku mengenal dengan istilah cinta saat duduk di bangku kelas tiga SMP. Belum terlalu paham tentang cinta, sebegitu mudahnya aku mempermainkan cinta saat itu, tanpa sedikitpun memikirkan perasaan pasanganku. Awal masuk SMA, aku menjalin suatu hubungan dengan kakak kelasku. Aku kelas X, sedangkan dia kelas XII sekali lagi aku hanya bermain-main dengan cinta tanpa serius memikirkan perasaannya yang telah tersakiti karena kelakuanku.
Putus dari dia aku mengenal dengan sesosok lelaki muda, kebetulan dia juga kakak kelasku, tepatnya kelas XI, Riko namanya. Sebelumnya aku benar tidak tertarik sama sekali menjalin hubungan lagi, bosanlah istilahnya, tak ada yang menarik saat ku menjalin hubungan. Awal perkenalan kami juga tidak begitu menarik, dan aku pun tak menganggap Riko sama sekali. Tapi rasa itu langsung berbeda ketika aku pertama kali melihat dirinya.
“Shel, itu lo yang namanya Riko” gertak Dani, salah seorang temanku yang ketika itu kami sedang duduk santai didepan kopsis sambil berbincang. Aku langsung menoleh ke arah lelaki muda itu, dan itulah awal aku tahu Riko secara langsung.
“Benarkah itu Riko?” tanyaku kepada Dani tanpa memalingkan pandanganku ke arah Riko.
“Iya benar, itu Riko !” Jawab Dani sambil memakan jajan yang baru saja ia beli.
“Gila, Benar-benar gila. Ganteng banget ternyata” gumamku di dalam hati dan masih terpesona melihatnya. Sesampainya di rumah, aku pun tak henti-henti kepikiran wajah si Riko.
“Kenapa ini, aku tak bisa berhenti memikirkan lelaki itu. Biasanya aku juga tak pernah seheboh ini” pikirku sangat aneh sambil berkali-kali aku memandangi handphone berharap ada SMS masuk dari Riko. Sungguh aneh, yang tadinya aku tak tertarik sama sekali, sekarang malah berharap lebih sama Riko.
“Ada SMS !” teriakku. Langsung ku buka SMS itu dan benar, itu SMS dari Riko. Akupun sangat kegirangan. Itulah awal mula aku bisa serius menjalin hubungan dengan pasangan, sungguh berbeda dengan pasangan-pasanganku sebelumnya.
Dan inilah waktu yang aku tunggu, waktu dimana aku dan Riko jalan bareng. Sebelumnya kami memutuskan untuk nonton, tapi berhubung waktu telah terlewatkan, kami akhirnya menuju ke sebuah tempat yang begitu indah. Udara yang begitu sejuk, suasana tenang, burung-burung bernyanyi, rumput hijau menari dan genangan air yang membentang luas adalah sebagian kecil dari pancaran indah tempat ini. Di tempat ini kami saling bercerita tentang kehidupan kami, tak terasa pula sore telah datang menjemput.
“Aku boleh ngomong serius sama adek ?” tanya Riko begitu serius memandangku.
“Boleh kak, silakan !” dengan sedikit gugup aku menjawab pertanyaannya. Tiba-tiba Riko menggenggam tanganku. “duuh gila, mau ngapain ni anak” gumamku dalam hati.
“Maukah adek jadi pacarku ?”
Seketika perasaanku langsung campur aduk antara senang dan bingung.
“Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu sekarang kak. Kita juga belum lama kenal” Jawabku menutupi rasa bingung yang sedang bersemayam di otak dan hati.
“Tapi aku sudah menganggapmu jadi pacar dek dari dulu” bujuk Riko seperti mengharapkan jawaban berbeda dariku. Sungguh tak kuasa aku melihat pandangannya, ingin memalingkan pandangan darinya, tapi kepala ini bagai ditahan oleh batu besar.
“Ya sudah, aku mau”
“Benarkah ? Terimakasih adek” Sambut Riko dengan muka kegirangan.
Akhirnya aku telah mengerti indahnya menjalin hubungan waktu bersama Riko. Apakah ini sesuatu yang dinamakan cinta, sesuatu yang dulu selalu aku anggap membosankan dan tidak mempunyai arti sama sekali. Awalnya aku begitu bahagia, aku selalu membanggakannya, tapi tidaklah mudah menjalani hubungan dengan Riko. Banyak kabar burung tentang Riko, entah karena Riko adalah salah seorang anak yang dikenal di sekolah, atau karena dia mempunyai banyak mantan pacar di sekolah, yang pasti kabar itu sungguh tak bersahabat di telingaku saat itu, Banyak kabar burung yang mengatakan bahwa Riko itu playboy, Riko itu anak yang tidak baik, dan sebagainya. Berbagai cara aku lakukan untuk selalu percaya pada Riko, karena aku yakin Riko yang aku kenal bukanlah tipe orang yang seperti itu. Begitu juga dengan Riko, dia menyarankanku untuk tidak percaya kepada kabar burung tentang dirinya.
Suatu hari, ketika kenaikan kelas. Aku kebetulan sekelas dengan salah seorang yang telah mengenal Riko dari SMP, dia adalah Sinta, sahabat dari dua mantan pacar Riko.
“Hai !” sambutku padanya.
“Hai juga, kamu pacarnya Riko yang baru ya?”
Aku hanya membalasnya dengan senyum, walaupun pertanyaan Sinta begitu biasa, tentu aku merasa sedikit tersinggung. Sinta adalah tipe orang yang mudah bergaul, walaupun kami baru kenal, tapi dia sudah sangat akrab denganku, Sinta pun tidak segan untuk berbicara tentang masa lalu Riko kepadaku. Aku begitu terkejut ketika Sinta berbicara bahwa Riko adalah seorang yang playboy, dan salah satu mantannya itu adalah wanita yang tidak baik. Sungguh berbanding terbalik dengan semua cerita Riko yang sesungguhnya.
Saat itu kondisi otak dan hatiku sungguh tidak stabil, aku bingung harus percaya sama siapa lagi, apakah aku harus percaya sama teman-temanku yang jelas-jelas tidak hanya seorang yang menyatakan bahwa Riko tidak sebaik yang aku kira atau apakah aku harus percaya sama Riko dan mempercayai bahwa tidak mungkin orang sebaik Riko mempunyai sifat seperti itu. Sungguh hatiku tak tenang dengan semua ini. Ini adalah puncak rasa ragu-raguku terhadap Riko, tapi untuk kesekian kalinya, Riko bisa menenangkanku dan akhirnya aku tahu harus percaya pada siapa waktu itu.
Keesokan hari setelah aku berhasil menenangkan pikiranku ada SMS dari seorang sahabatku, Candra.
“Kamu masih pacaran dengan Riko ?” bunyi SMS dari Candra.
“Iya, kenapa ?” Balasku
“Nanti kerumahku ya, ada yang mau aku omongin, penting !”. Melihat balasan dari Candra, aku merasa terkejut. Tidak seperti biasanya dia bilang seperti itu dan mengurusi urusanku dengan pacarku.
Tanpa pikir panjang aku langsung memanasi motor, dan bersiap ke rumah Candra tanpa meminta izin pada Riko. Sesampainya disana ternyata tidak hanya ada Candra seorang, tetapi Ayu juga ada disana. Mereka berdua adalah sahabatku dari kelas satu SMP. Aku terkejut melihat wajah mereka yang begitu serius memandangiku.
“Ada apa emangnya, wajah kalian serius banget seperti menghadapi ulangan fisika” aku berusaha membuka
“Kamu masih pacaran dengan Riko ?” tanya Ayu dengan penasaran.
“Masih, memangnya kenapa sih ? kalian membuatku penasaran dari tadi”
“Sebaiknya kamu putusin saja deh Riko itu” ujar Candra.
“loh, kenapa sih ? kok tiba-tiba kalian berbicara seperti itu ? biasanya kalian mendukungku jika aku menjalin hubungan sama orang ?”
“Iya, kami mendukung jika kamu bahagia, tapi apa kenyataanya ?”
“Aku bahagia kok, kalian tahu sendirikan kalau aku bahagia”
“sudahlah shel, kamu tidak perlu berbohong pada kita”
Aku mencoba menutupi perasaanku yang dari kamarin tak menentu, tapi apa daya, mereka telah lama mengenalku, aku tak bisa berbohong pada mereka, akhirnya aku terus terang dengan semua yang terjadi selama ini.
“Benar ternyata” ucap Candra mematahkan ceritaku.
“Benar kenapa Candra ?”
“Benar apa yang telah diceritakan Tika kepada kami”
Tika adalah mantan pacar dari Riko, yang kebetulan satu kelas dengan Candra maupun Ayu ketika kenaikan kelas XI. Candra mulai bercerita kepadaku tentang semua cerita yang telah diceritakan Tika kepada Ayu maupun Candra. Intinya, Riko selingkuh dengan Tika, seketika aku tak kuasa menahan air mata, kenyataan ini begitu menyakitkan bagiku. Selama ini orang yang ku percayai, orang yang ku banggakan ternyata mempunyai hati yang busuk, bahkan lebih busuk dari seekor kera. Emosiku sudah tak terkendali waktu itu, tanpa pikir panjang aku langsung mengambil keputusan untuk mengakhiri hubunganku sama Riko mulai detik ini. Awalnya Riko tak terima dengan keputusanku ini, tapi apa daya jika aku juga tak bisa percaya lagi sama Riko. Akhirnya dengan berat hati dia menerima keputusanku ini.
Bel pulang sekolah berdenting, ketika itu sebagian besar anak menyambutnya dengan senang, tapi tidak denganku. Riko menungguku di depan sekolah, pada waktu itu aku tak menganggapnya sama sekali, aku sudah terlanjur membencinya, rasa cinta yang aku harap berawal dan akan berakhir dengan kebahagiaan ternyata pudar ditengah jalan dengan alasan yang sangat memalukan. Berkali-kali Riko meminta maaf, tapi kata maaf pun sulit terucap dari bibir ini.
“Adek, maafkan aku. Aku tahu aku salah, ijinkan aku untuk terakhir kali ini mengantarkan adek pulang dan aku akan terima keputusan adek selanjutnya” Ucap Riko dengan raut wajah memelas. Jujur aku tak kuasa melihat raut wajah itu, aku ingin bisa memaafkan dan menerima dia kembali, tapi hati dan mulut ini sudah membeku untuk sebuah kata maaf terucapkan. Ketika itu pula aku berpikir, inilah saat yang tepat untuk melepaskannya, karena sudah beberapa hari ini Riko sama sekali tak pernah menyetujui keputusanku untuk mengakhiri hubunganku dengannya.
“Benar ? kamu bakalan terima keputusanku selanjutnya”
“Iya adek, aku akan terima keputusan yang adek berikan” Aku langsung menerima ajakan Riko mengantarkanku pulang untuk yang terakhir kalinya itu. Selama di jalan aku tak kuasa menahan air mata, hatiku begitu sakit apabila teringat perbuatannya selama ini. Riko berusaha menggenggam tanganku, tapi aku selalu menampiknya. Riko juga berusaha menenangkanku, tapi kata-katanya semakin membuatku tak kuasa menahan kesedihan.
“Aku mengerti aku salah selama ini, aku tidak bisa jadi yang terbaik bagi adek, aku telah mengkhianati adek, aku memang seseorang yang bodoh” Ucapnya dengan sesekali memandangiku dari sepion motor mionya. Aku tak sanggup untuk menjawab semua kalimat yang terucap dari mulut Riko dan air mata ini semakin tak tertahan, berkali-kali aku berusaha mengusap air mata dari kedua bola mata ini, menutupi kesedihan yang sedang melanda diriku dan mencapai pada titik puncaknya.
“Aku masih bolehkan main ke rumah adek, masih bolehkan jalan sama adek, masih bolehkan memanggil adek dengan kata sayang” sambil Riko meraih tanganku dan menggenggamnya.
Lalu dia berkata sambil menatapku melalui sepion motornya “Aku pesan sama adek, jaga diri adek baik-baik, jangan dengan mudah menerima orang yang sepertiku dalam hidup adek, itu tak pantas bagi orang sebaik adek” dan itulah kalimat terakhir yang Riko ucapkan kepadaku.
Sesampainya di rumah, ketika aku turun dari motornya, aku melihat kesedihan dan penyesalan dari kedua bola mata yang sebentar lagi meneteskan airnya. kesedihanku semakin tak tertahan, aku menangis, aku menyesal, dan aku baru sadar tentang arti cinta yang sesungguhnya. Disini aku terus berusaha berpikir positif atas kejadian ini. Aku yakin Tuhan tidak akan memberi cobaan apabila umatnya tidak mampu untuk menjalani dan keluar dari cobaan itu.
Akhirnya, kini aku mengerti cinta itu bukanlah sesuatu yang hanya dapat dibuat mainan semata, akhirnya, kini aku mengerti cinta itu tidak hanya datang dari ketampanan atau kecantikan, dan akhirnya, kini aku mengerti tidaklah baik jika kita terlalu membanggakan pasangan kita karena cinta. Aku mengerti atau tidak ? ternyata cinta itu selamanya tak selamanya mendatangkan kebahagiaan dalam hidup ini, melainkan juga akan mendatangkan kesedihan yang begitu mendalam
Read More